Numerologi dalam Adat Jawa Ternyata Berguna untuk Banyak Hal

Numerologi dalam Adat Jawa Ternyata Berguna untuk Banyak Hal – Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang memiliki kebudayaan yang amat kental. Bahkan setelah berbagai perubahan zaman terjadi, masyarakat Jawa termasuk masyarakat yang tetap teguh mempertahankan adat istiadatnya. Terlihat dari banyak hal bahwa suku Jawa tetap melaksanakan nilai-nilai tradisi para leluhur mereka.

Bukti dari begitu kentalnya adat Jawa terlihat dalam kesehariannya. Meskipun sudah mengenal cara hidup yang lebih modern dan sudah menggunakan alat berteknologi, orang Jawa tetap menganut ajaran tradisi yang dipercayainya. Salah satunya dalam hal perhitungan angka yang digunakan untuk berbagai keperluan. Ada aturan yang cukup rumit mengenai penerapan perhitungan tersebut dan tidak semua orang tahu bagaimana cara menerapkannya.

Mengenal Numerologi Jawa

Ilmu yang mengaitkan hubungan antara angka dengan hal lain untuk tujuan tertentu disebut dengan numerologi. Ilmu ini sudah menjadi ilmu umum yang banyak dipelajari. Di setiap daerah, penerapan ilmu ini juga bisa berbeda tergantung kepercayaan dan ajaran masyarakat setempat. Di Jawa, numerologi juga diterapkan untuk berbagai tujuan dan cara yang berbeda-beda. Numerologi dalam adat Jawa bahkan tertuang dalam kitab khusus yang disebut primbon.

Sejarah primbon Jawa begitu panjang bahkan sudah dikenal jauh sebelum negara Indonesia terbentuk. Sebuah sumber menyebutkan bahwa kitab primbon Jawa mulai dikenal sejak tahun 78 masehi atau pada masa Hindu Budha. Terbentuknya kitab primbon merupakan hasil dari penerapan kalender saka yang diawali oleh Raja Sariwahana Ajisaka yang juga pencipta aksara Jawa.

Pemanfaatan kalender saka disebut mirip dengan sistem penanggalan atau kalender Jawa yang diperkenalkan Sultan Agung. Keduanya menggunakan cara yang sama dalam menghitung bulan dalam satu tahun yaitu berdasarkan perjalanan bumi mengelilingi matahari. Pada penerapannya, kalender jawa tidak hanya untuk mengenal tanggal dan bulan tapi juga sangat berguna bagi kaum tani. Itulah mengapa juga muncul istilah pranata mangsa pada numerologi dalam adat Jawa.

Mengenal Weton Jawa

Banyak teori yang mempercayai bahwa karakter seseorang dibentuk karena pengaruh keturunan. Selain itu, pengaruh lingkungan juga memberikan kontribusi yang lumayan besar. Sementara teori tentang sebuah kejadian atau peristiwa yang terjadi secara tidak kebetulan juga dipercaya sebagai suatu hal yang disengaja dan direncana sebelumnya. Sehingga jika ada hal di luar itu yang ternyata memberi pengaruh hanya dianggap sebagai mitos.

Di sisi lain, ilmu numerologi bisa menjadi bantahan atas teori di atas. Numerologi membawa anggapan baru bahwa segala sesuatu bisa terjadi karena ada pengaruh dari sisi yang lain yang dalam hal ini berupa angka. Dengan kata lain, angka bisa menentukan hasil akhir pada sebuah keputusan sehingga harus sangat dipertimbangkan. Aturan ini juga yang menjadi salah satu prinsip numerologi dalam adat Jawa.

Sebagaimana pengetahuan umum mengenai numerologi, angka-angka tertentu dalam primbon Jawa bisa berpengaruh terhadap watak, karakter dan peristiwa yang terjadi. Angka-angka yang dimaksud diperoleh dari perhitungan waktu dan hari lahir yang kemudian disebut dengan istilah weton. Sudah menjadi hal yang umum dan pasti bahwa aturan tentang weton sangat mendominasi kehidupan masyarakat Jawa.

Artikel lain:

Begini Arti Angka 1 Sampai 10 Versi Filosofi Kebudayaan Jawa

Weton Jawa dihitung dari hari lahir beserta pasaran di waktu tersebut. Jika hari lahir ada 7 maka pasaran Jawa terdiri dari 5 hari. Setiap hari dan setiap pasaran memiliki nilai sendiri. Dari nilai tersebut dapat dihasilkan weton yang merupakan penjumlahan hari dan pasaran. Misalnya hari Senin yang bernilai 4 dan pasaran Kliwon yang bernilai 8. Berarti orang yang lahir pada Senin Kliwon memiliki weton 12 menurut numerologi dalam adat Jawa.

Menjumlahkan dilakukan tidak sekadar untuk tahu berapa hasilnya. Dari nilai tersebut dapat dilihat bagaimana watak orang tersebut dan kecenderungan yang dimilikinya. Sehingga dari hasil terawangan berdasarkan weton, dapat disimpulkan seseorang tersebut pribadi yang seperti apa. Angka hasil penjumlahan itu kemudian dijadikan pedoman untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan hal-hal penting.

Penggunaan Numerologi Jawa

Numerologi dalam adat Jawa bisa dihitung menurut kapan waktu dibutuhkannya. Tidak jarang perhitungan tersebut sudah mulai dianalisa sejak bayi lahir. Ditambah dengan begitu pentingnya weton, tak jarang orangtua harus selalu menghapalkannya bahkan mencatatnya agar tidak mudah terlupa. Karena banyak urusan setelah bayi lahir yang akan membutuhkan informasi weton. Inilah beberapa tujuan dalam perhitungan weton.

Mengetahui Watak dan Karakter

Pada bayi yang baru lahir, mencatat tanggal dan hari kelahiran merupakan sebuah kewajiban bagi orangtua. Di Jawa, kewajiban mencatat waktu lahir tidak hanya bertujuan untuk mengingat hari penting tersebut. Orang Jawa memiliki tujuan yang lebih penting dari waktu lahir tersebut yaitu melihat karakter dan watak dari bayi tersebut. Cara ini masih banyak ditemui di era modern ini di kalangan keluarga atau keturunan suku Jawa.

Inilah yang disebut bahwa numerologi dalam adat Jawa disebut bisa membantah teori bahwa kepribadian seseorang diturunkan secara genetik atau dipengaruhi lingkungan. Karena bisa saja watak anak sangat jauh berbeda dengan kedua orangtuanya karena ia memiliki weton tertentu yang menjadi indikasinya. Sebagian besar orang Jawa masih sangat mempercayai ramalan karakter dari waktu lahir ini sampai sekarang.

Menentukan Hari Baik dan Hari Sial

Kegunaan weton Jawa yang dihitung dari angka hari lahir ternyata memiliki kegunaan yang sangat luas. Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, weton juga berguna untuk menentukan hari baik sekaligus hari sial. Orang Jawa mempercayai bahwa melakukan atau memutuskan sesuatu pada hari baik akan mendatangkan kebaikan pula. Salah satu penerapannya dalam hal menentukan hari pernikahan.

Baca juga:

• Memahami Kepribadian dan Energi Numerologi dengan 12 Hukum Alam Semesta
• Hukum Relativitas dan Numerologi: Menemukan Harmoni dalam Dimensi Waktu dan Angka
• Hukum Transmutasi Energi Abadi: Hubungan dengan Numerologi, Optimalisasi Bisnis dan Relasi
• Rahasia Keseimbangan Energi Maskulin dan Feminin dalam Numerologi dan Hukum Gender
• Kaitan Numerologi dengan Hukum Polaritas: Menciptakan Keseimbangan dalam Hidup

Selain hari baik, weton juga selalu menjadi pegangan untuk menentukan hari sial. Sebagaimana kepercayaan pada hari baik, hari sial juga dianggap harus dihindari agar tidak terjadi keburukan. Misalnya dalam mendirikan rumah, hari baik selalu dipilih dan hari sial selalu dihindari. Hari baik maupun hari sial didapat dari perhitungan weton lahir orang yang memiliki hajat. Penggunaan numerologi dalam adat Jawa ini pun masih eksis sampai saat ini.

Melihat Peluang Jodoh dan Kesuksesan

Dalam hal menemukan jodoh, banyak orang percaya bahwa itu sudah menjadi takdir Sang Pencipta. Namun orang Jawa bisa melakukan usaha-usaha tertentu untuk semakin mendekatkan atau bahkan menghindari calon jodoh. Weton lahir itulah yang menjadi dasar perhitungannya. Dengan mencocokkan weton dari kedua orang, akan bisa terlihat peluang kecocokan mereka. Apabila lebih mengarah pada ketidakcocokan, maka hubungan tersebut bisa dicegah.

Tidak hanya dalam hal jodoh, peluang sukses juga bisa dilihat dari weton. Dari waktu lahir yang akan menggambarkan watak dan karakter bisa diperkirakan apa pekerjaan yang paling cocok. Pada hari lahir yang sesuai dengan weton, orang Jawa juga sering mengadakan ritual tertentu sebagai cara untuk melancarkan urusan.

Perhitungan angka berdasarkan waktu lahir merupakan warisan leluhur Jawa dengan tujuan pentingnya. Karena kepercayaan tersebut masih dipegang sampai saat ini, manfaat numerologi dalam adat Jawa masih bisa dirasakan dalam berbagai urusan.